Suarapesisirnusantara.com |Bengkalis- Syahrul Hidayat, Putri Novalia, Sandi Irawan dan Mia Maharani, atlet Muaythai nekat mencegat Bupati Bengkalis Kasmarni usai peresmian Kantor Baznas di Jalan Kelapapati Darat, Rabu Pagi 17 Januari 2024.
Syahrul, Putri, Sandi dan Mia sebagai perwakilan aspirasi atlet peraih medali emas, perak dan perunggu pada Pekan Olahraga Provinsi X tahun 2022 di Kuansing, mempertanyakan sisa bonus yang belum dibayarkan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
Sampai saat ini atlet Kabupaten Bengkalis peraih medali emas Porprov X Kuansing baru menerima Rp 14 juta dari Rp 35 juta yang dijanjikan. Sedangkan peraih medali perak Rp 9 juta dari 14 juta yang dijanjikan.
Mendengar pernyataan tersebut, bupati sempat terkejut. Namun, sesaat kemudian, Kasmarni mengatakan bahwa pemberian bonus sudah selesai. Berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) peraih medali emas mendapat Rp 14 juta, perak Rp 9 juta dan perunggu Rp 4 juta.
Namun demikian, Kasmarni mengaku tidak tahu tentang pembahasan bonus atlet Porprov X Kuansing antara KONI dengan Dinas Pariwisata Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora).
“Setahu saya, bonus sudah dibayar. Namun, secara teknis saya tidak tahu pembicaraan KONI dan Dispora (Disparbudpora) tentang bonus yang dijanjikan,” ujarnya.
Ditegaskan bupati, selamat ini Pemda membayar bonus sesuai dengan ketentuan, yakni Peraturan Bupati (Perbup). Seperti bonus bagi juara MTQ, ungkap Kasmarni, Perbup-nya umroh Pemda akan memberangkatkan umroh pemenang MTQ tersebut.
Sementara terkait sisa bonus Porprov X yang dituntut Syahrul dkk, Kasmarni tidak bisa menjawab. Alasannya, karena Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah memenuhi kewajiban memberikan bonus atlet terkait hal itu, yang telah mengharumkan nama Kabupaten Bengkalis.
“Nanti kita duduk satu meja, saya, KONI, Dispora dan adik-adik atlet. Jadi tidak ada lagi tolak-tolak (buang badan). Cuma saya tak bisa berjanji, apakah bisa memenuhi sesuai janji KONI. Kalau saya sesuai Perbup dan peraturan yang berlaku,” tegasnya”Ucap Bupati Bengkalis.
Harapan kontingen Kabupaten Bengkalis yang pulang dengan kepala tegak dengan predikat juara umum Porprov X di Kuansing, diguyur bonus lebih besar dari Poprov sebelumnya, buyar sudah.
Pasalnya, bonus peraih medali emas yang dijanjikan Rp 35 juta, baru diberikan Rp 14 juta. Sisanya, baru sebatas janji. Padahal, bakal menerima bonus lebih besar dari Porprov IX Kampar sudah merebak pasca Porprov X yang berlangsung 12-22 November 2022. Para atlet yang telah berjuang mati-matian membela Negeri Junjungan julukan Kabupaten Bengkalis sangat berharap bonus diberikan secepatnya.
Namun, sempat terjadi tarik ulur. Pasalnya, anggaran hibah bonus atlet dianggarkan di APBD-Perubahan 2022 sebesar Rp 4,8 miliar, itu disahkan DPRD Bengkalis pada November 2022.
Ketua KONI Kabupaten Bengkalis Darma Firdaus Sitompul yang dikonfirmasi mengatakan, dirinya ikut membahas dengan Komisi IV DPRD anggaran untuk bonus atlet Porprov X.
“Saya ikut hearing dengan Komisi IV DPRD membahas hibah KONI untuk bonus Porprov X. Disahkan DPRD Rp 4,8 miliar.
Darma Firdaus yang akrab disapa Ucok melanjutkan, jika hibah Rp 4,8 miliar tersebut diserahkan ke KONI, peraih medali emas akan menerima Rp 21 juta dari Rp 35 juta yang dijanjikan, sisanya akan ditambah dengan anggaran hibah tahun 2023.
Namun, harapan tersebut tak tercapai. Pasalnya, tanpa pemberitahuan KONI, ungkap ucok, Kepala Dinas Kebudayaan, pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis mengalihkan anggaran Rp 4,8 miliar tersebut ke Disparbudpora.
“Tanpa setahu kami (KONI), Edi Sakura mengalihkan anggaran tersebut ke Disparbudpora. Mereka yang mengelola dan membagikan,” kata Ucok kepada media ini beberapa hari lalu.
Ucok lebih jauh menjelaskan, jika anggaran hibah untuk bonus atlet tersebut diserahkan ke KONI, pemberian bonus tidak menggunakan Peraturan Bupati. Sebaliknya, jika diambil alih Disparbudpora harus memakai peraturan bupati.
Hanya saja, ungkap ucok lagi, dari Rp 4,8 miliar anggaran bonus atlet Porprov X yang disalurkan hanya Rp 3,9 miliar. Sisanya Rp 900 juta belum diketahui digunakan untuk keperluan apa.
“Dari Rp 4,8 miliar, yang disalurkan untuk bonus hanya Rp 3,9 miliar. Sisanya Rp 900 juta harus juga jelaskan peruntukannya,” tegas Ucok didampingi Sekretaris KONI Hengki.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, Edi Sakura yang coba dikonfirmasi beberapa hari yang lalu dikantornya tidak berada di tempat. Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Bidang Olahraga, Disparbudpora, Dirhamsyah mengaku tidak mengetahui tentang masalah bonus. Alasan Dirhamsyah, dirinya baru November 2023 lalu menduduki kursi Kabid Olahraga.
“Masalah bonus Porprov X Kuansing sebaiknya konfirmasi ke pak Kadis (Edi Sakura). Beliau yang lebih tahu,” ujarnya.
Berdasarkan hasil konfirmasi tim jurnalis 3k3.co.id Group kepada Ketua KONI Ucok melalui kontak WA berkaitan pernyataan Bupati Kasmarni yang akan melakukan pertemuan satu meja antara Bupati, Atlit, Kadispora dan Ketua KONI, Ucok menyatakan Saya sebagai Bawahan Bupati, saya bersedia dan sangat siap sekali kalau pertemuan itu dilakukan.
“Kami sangat siap apabila Bupati melakukan pertemuan satu meja dengan seluruh yang terkait, baik Atlit, Kadispora dan KONI, kami menyatakan siap dan malahan siap sangat “jelas Ucok.
Sumber : Penaraja.com/ KONI Bengkalis/Tim Jurnalis 3K3.co.id Group
Editor : Redaksi 3K3.co.id Group/suarapesisirnusantara.com