Suarapesisirnusantara.com |BENGKALIS – Penerapan sistem genap dan ganjil pada penyeberangan Ro-Ro Air Putih Bengkalis pada H+1 sampa dengan H+6 Hari Raya Idul Fitri 1446 hijrah, mendapat protes dari masyarakat. Pasalnya kebijakan yang diputuskan dalam rapat oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkalis, dinilai tidak akan efektif diterapkan dalam mengurai kemacetan yang terjadi setiap tahun, khususnya pada saat perayaan hari raya Idul Fitri.
“Ya, sudah berkali-kali saya sampaikan, hentikan rencana ganjil genap dan gunakan sistem beli tiket di luar melalui supermarket yang ada. Atau berikan ke pelaku UMKM untuk membuat agen-agen kecil di dekat SPBU, yany di kontrol oleh Dishub menggunakan sistem online,” ujar Sabri salah seorang warga Bengkalis, Ahad (9/3).
Ia menyebutkan, pihak Dishub memberikan batasan keberangkatan 3 jam. Misalnya jam 6 sampai jam 9 dan jam 9 sampai jam 11 per tiga jam berada di pelataran parkir pelabuhan. Juga sesuai muatan kapal untuk 3 jam yang dibatasi dengan menggunakan sistem online.
“Maka kita yakin tak ada penumpukan kendaraan penumpang di pelabuhan Ro-Ro. Juga tak ada yang tak pakai tiket, karena tanpa pas masuk yang dibeli di luar tak bisa terbuka plank jalan masuk, untuk darurat sekarang pakai petugas yang jujur,” jelasnya.
Menurut Sabri, jika itu diterapkan maka kondusif pelabuhan tanpa harus aparat menjaga di sana dan tak akan ada pertengkaran antar petugas di lapangan. Juga petugas dengan calon penumpang.
Hal senada juga disampaikan Andi. Ia menilai, persoalan penyeberangan Ro-Ro Air Putih Bengkalis belum mendapat solusi yang baik dari instansi terkait. Padahal persoalan itu terjadi setiap tahun, tapi belum ada solusi yang jitu dalam mengurai kemacetan.
“Ada yang mengantre sampai puluhan jam dan sampai tiduran di jalan. Kita mengharapkan pada hari raya tahun ini tidak ada penumpukan kedaraan yang sangat panjang di jalan menuju pelabuhan Ro-Ro Air Putih,” harapnya.
Sedangkan rencana pemberlakukan kendaraan berdasarkan nomor ganjil genap arus balek lebaran nanti, diputusakan pada rapat persiapan pengendalian potensi penumpukan kepadatan penumpang di Pelabuhan Ro-Ro Air Putih, Bengkalis-Sungai Selari, Bukit Batu, yang digelar di Dishub Bengkalis, Kamis (6/3).
Kepala Dishub Bengkalis Muhammad Adi Pranoto menyebutkan, belajar dari pengalaman arus balek tahun sebelumnya terjadi penumpukan dan antrian kendaraan sangat panjang, maka pada lebaran tahun ini Dishub membuat skema pengendalian kendaraan di Pelabuhan Ro-Ro Air Putih.
Ada dua dua skema yang dilontarkan, yakni pengendalian dengan sistem pembatasan nomor polisi ganjil dan genap, kemudian pengendalian dengan sistem pembatasan berdasarkan kuota jumlah batas antrian. Setelah melalui pembahasan sangat alot, akhirnya disepakati pengendalian dengan sistem pembatasan nomor polisi ganjil dan genap.
Kadishub Adi Pranoto menyebutkan, tujuannya untuk memberikan kenyamanan para pemudik. Kemudian ada kepastian kapan berangkat, tidak perlu lagi harus antri berjam-jam bahkan sampai satu hari.
“Agar pemberlakukan ganjil genap ini diketahui oleh masyarakat, maka perlu sosialisasi yang melibatkan seluruh elemen. Untuk itu kami mohon kerjasama semua pihak untuk gencar melakukan sosialisasi,” ujar Adi Pranoto.
Ia menyebutkan, jumlah armada Ro-Ro yang bakal melayani arus mudik maupun balik lebaran pada tahun ini sebanyak 5 armada. Artinya dalam satu hari terdapat 4 beroperasi, sedangkan 1 armada istirahat. Jumlah trip sebanyak 20 trip dengan setiap mengangkut 15 kendaraan, sisanya kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Dijelaskannya, untuk teknis penerapan ganjil genap, tim terpadu Posko Lebaran terdiri jajaran kepolisian, TNI, Dishub, Satpol PP dan unsur lainnya memeriksa Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) setiap kendaraan yang akan masuk ke Pelabuhan Ro-Ro Air Putih, Bengkalis. Langkah ini untuk mengantisipasi kecurangan dari oknum penumpang yang berupaya mengganti plat nomor kendaraan.
“Jika nomor kendaraan dan TNKB sesuai dengan penerapan ganjil atau genap pada hari itu, maka diperbolehkan masuk antrian. Namun jika tidak sesuai, pemilik kendaraan diminta putar arah, disarankan berangkat pada hari berikutnya,” ujar Adi Pranoto.
Menurutnya, Dishub Bengkalis akan menyampaikan informasi jumlah kendaraan sedang antri dan bakal berangkat secara real time melalui media sosial, layar monitor di pintu masuk pelabuhan, maupun website. Informasi jumlah kendaraan ini, layaknya informasi di setiap mall.
“Untuk itu, sebelum berangkat saya menganjurkan lihat monitor atau informasi real time pada media sosial maupun website kami. Karena kami membatasi kendaraan yang antri dan berangkat setiap harinya sebanyak 300 unit,” terang Adi Pranoto.
Sumber : Redaksi
Editor : Media 3K3grup/Ar