Suarapesisirnusantara.com |JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menunaikan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dalam acara Zakat Istana bertajuk “Cahaya Zakat: Keajaiban Muzaki dan Mustahik”, yang digelar di Istana Negara, Kamis, 27 Maret 2025.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh para Menteri Kabinet Merah Putih, pejabat tinggi negara, direksi BUMN, serta kepala daerah yang bersama-sama menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS. Presiden dan Wapres menyerahkan zakat mereka kepada Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, M.Si., dan mendapatkan doa dari Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa zakat bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga bentuk solidaritas sosial untuk membantu mereka yang membutuhkan. Ia menekankan bahwa zakat memiliki peran penting dalam mengurangi ketimpangan sosial dan memperkuat kesejahteraan masyarakat.
Presiden juga mengapresiasi kerja keras BAZNAS yang tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga mendapat penghormatan di berbagai belahan dunia, termasuk dalam bantuan kemanusiaan untuk Palestina dan Timur Tengah. Ia berharap pengelolaan zakat oleh BAZNAS dapat terus dilakukan dengan transparansi dan efektivitas agar benar-benar sampai kepada yang membutuhkan.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menyampaikan rasa syukur atas keberlanjutan tradisi Zakat Istana yang tahun ini berlangsung di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Ia menekankan bahwa zakat bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga memiliki dampak sosial yang besar dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam empat tahun terakhir, pengumpulan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2021, BAZNAS mencatat pengumpulan sebesar Rp14 triliun, meningkat menjadi Rp22,4 triliun pada 2022, lalu bertambah menjadi Rp32,3 triliun di tahun 2023, dan mencapai Rp40,4 triliun pada 2024. Untuk tahun 2025, BAZNAS menargetkan pengumpulan zakat sebesar Rp50 triliun.
Pengumpulan zakat yang dikelola langsung oleh BAZNAS RI (pusat) juga menunjukkan tren positif. Pada tahun 2021, jumlahnya mencapai Rp517 miliar, kemudian naik menjadi Rp634 miliar pada 2022, bertambah menjadi Rp882 miliar pada 2023, dan mencapai Rp1,12 triliun pada 2024. Target tahun ini dipatok sebesar Rp1,35 triliun.
Di sisi penyaluran, BAZNAS terus memastikan dana zakat dapat tersalurkan dengan optimal kepada masyarakat yang membutuhkan. Pada tahun 2021, penyaluran zakat mencapai Rp14,04 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp21,6 triliun pada 2022, bertambah menjadi Rp31,2 triliun pada 2023, dan naik lagi menjadi Rp39,5 triliun pada 2024. Untuk BAZNAS RI (pusat), penyaluran zakat juga mengalami pertumbuhan, dari Rp501 miliar pada 2021, naik menjadi Rp756 miliar di tahun 2022, mencapai Rp675 miliar pada 2023, dan menyentuh Rp1,07 triliun di tahun 2024.
Dengan tema “Cahaya Zakat”, BAZNAS ingin mencerminkan semangat kepemimpinan Presiden Prabowo dalam menerangi kehidupan rakyat Indonesia melalui zakat. Tema ini melanjutkan tren yang diusung BAZNAS pada tahun-tahun sebelumnya, seperti “Cinta Zakat” pada 2021 dan 2022, “Berkah Berzakat” pada 2023, serta “Nikmat Berzakat” pada 2024.
Acara Zakat Istana ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua PBNU, Ketua PP Muhammadiyah, serta perwakilan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Penyelenggaraan kegiatan ini turut mendapat dukungan dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Melalui momentum ini, BAZNAS mengajak seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat luas, untuk terus bersinergi dalam mengoptimalkan potensi zakat sebagai instrumen pemerataan kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan. (Dilansir media BAZNAS RI)
Editor : Media 3K3grup/Ar
