Kapten Arm Yogi Sudarso Pimpin Pembinaan Komsos Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme Semester II 2024

Suarapesisirnuantara.com |BENGKALIS – Dandim 0303/Bengkalis Letkol Arh Irvan Nurdin,S.E.,M.M diwakili Pj Danramil 01/Bengkalis Kapten Arm Yogi Sudarso pimpin kegiatan Pembinaan Komunikasi Sosial Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme Kodim 0303/Bengkalis Semester II TA. 2024 dengan tema “Membendung Radikalisme dan Separatisme Melalui Penguatan Karakter Generasi Muda Bangsa” bertempat di Aula Kodim 0303/Bengkalis Jalan Batan Senggoro Kec. Bengkalis Kab. Bengkalis, Kamis 19 September 2024 pukul 09.00 WIB.

Adapun hadir dalam kegiatan Dandim 0303/Bengkalis Letkol Arh Irvan Nurdin,S.E.,M.M diwakili Danramil 01/Bengkalis Kapten Arm Yogi Sudarso, Bati Komsos Pelda Rudianto Ringo Ringo, Ba Ter Serda AB. Siregar, Mahasiswa dari Politeknik Negeri Bengkalis, Mahasiswa dari STAIN Bengkalis, Mahasiswa dari STIE Syariah Bengkalis.

Sambutan Dandim 0303/Bengkalis diwakili Pasi Pers Kapten Arm Yogi Sudarso,

Kami mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang telah berkenan hadir memenuhi undangan kami, kami yakin kehadiran kita disini didasari atas ketulusan dan tekad untuk menjalin silaturahmi dalam persatuan rangka dan memperkuat kesatuan sesama.

Generasi generasi muda merupakan penerus yang eksistensinya sangat menentukan langkah kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia ke depan. Seiring dengan dinamika perkembangan politik, sosial dan budaya di indonesia peranan generasi muda mengalami pasang surut.

Fenomena kecenderungan perilaku dan kepribadian generasi muda sekarang ini semakin menjauh dari nilai-nilai pancasila dan kehilangan jati diri sebagai individu yang berakar dari nilai-nilai luhur bangsa.

Krisis multidimensi yang berkepanjangan telah memberikan kontribusi terhadap semakin melemahnya rasa kepercayaan diri dan kebanggaan generasi muda, serta menipisnya semangat nasionalisme sebagai akibat dari lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman yang menjadi ciri khas obyektif bangsa indonesia. Atas dasar kondisi tersebut menimbulkan potensi ancaman paham radikalisme/separatisme di indonesia.

Pada era globalisasi ini perlu dibangun karakter generasi muda yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. hal ini sangat penting sebagai benteng bagi generasi muda guna radikalisme/separatisme kehidupan berbangsa menangkal dalam dan bernegara.

TNI AD sebagai bagian dari kompartemen pertahanan bangsa Indonesia berupaya agar generasi muda bangsa memiliki karakter bangsa yang kuat, berlandaskan pancasila dan memiliki semangat nasionalisme. Memperkuat karakter generasi muda sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ancaman paнам radikalisme dan separatisme guna menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Pemberian materi “Ancaman Paham Radikalisme, Terorisme, Intoleransi dan Separatisme” oleh Pj Danramil 01/Bengkalis Kapten Arm Yogi Sudarso ;

Radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik; paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrem dalam aliran politik

Akumulasi intoleransi dan radikalisme akan melahirkan paham terorisme, dan dalam kasus ekstrim akan memicu aksi teroris, meresahkan masyarakat dan menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah

Intoleransi adalah awal terbentuknya radikalisme, lalu ekstremisme, dan terakhir dalam bentuk. terorisme.

Artinya, Intoleransi adalah benih dari radikalisme dan terorisme. Intoleransi adalah kebalikan dari semua prinsip yang terdapat dalam toleransi.

Upaya kementerian agama dalam upaya mencegah paham radikalisme sbb ;

Pertama : Membentuk Team Cyber Anti Radikalisme dan Anti Narkoba.

Kedua : Mereview Kegiatan/Program yang tidak prioritas dan menggantinya dengan Kegiatan Anti Radikalisme.

Ketiga : Mensosialisasikan ajaran Agama yang santun, saling menghargai, saling menghormati, damai, toleran, hidup rukun, menerima keberagaman dan kemajemukan, memiliki rasa cinta Tanah Air dan bela Negara serta ajaran agama yang Rahmatan Lil’alamin

Keempat : Memberdayakan peran Penyuluh Agama Fungsional/Penyuluh Non-PNS, Muballigh, Penceramah dan KUA Kecamatan dalam upaya pencegahan paham Radikalisme.

Kelima :  Memberdayakan Lembaga Pendidikan Agama Formal (RA/BA, MI, MTs dan MA) maupun Lembaga Pendidikan Agama Non-Formal (TKQ, TPQ, DTA dan Pondok Pesantren) dalam upaya Pencegahan Paham Radikalisme kepada Santri/Siswa

Keenam. :  Pembinaan Agama bagi siswa di sekolah-sekolah melalui Guru Pendidikan Agama untuk mencegah masuknya paham radikalisme.

Ketujuh. :  Menjalin hubungan koordinatif dengan Lembaga/Ormas Keagamaan Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu dalam upaya mencegah Paham Radikalisme

Delapan. :  Bermitra dengan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan FKUB dalam Mewujudkan Tn Kerukunan Agama.

Sembilan. :  Melakukan penanggulangan paham Radikalisme dengan edukasi masyarakat, penyuluhan, bimbingan masyarakat di sekolah, keluarga, pesantren, majelis taklim, serta sejumlah program seperti dialog, workshop, dan diklat.

Kesepuluh  :  Melakukan pemulihan paham Radikalisme yang dilakukan dengan penyuluhan dan konseling misalnya terhadap eks-NAPI teroris.

Pukul 11.15 WIB kegiatan selesai dalam keadaan aman dan kondusif.Drmikian diterima oleh awak media.

Sumber :  PenDim 0303 Bengkalis- Koramil 01 Bengkalis

Editor : Tim redaksi 3K3 group/




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *